Kamis, 23 Mei 2013

Senja

Akhirnya, setelah sekian lama hiatus mencari inspirasi buat ngisi ini blog, dan saya kembali dengan posting futu iseng saya dengan mnggunakan kamera bebe yang notabene hasil futunya pas-pasan, tapi nda apalah. saya hanya ingin menyalurkan hobi terpendam saya yang ternyata rada tertarik sama foto-foto. 

Senja, sesuai judul di atas, kali ini saya menampilkan beberapa foto senja di beberapa tempat disekitar tempat tinggal saya, Sungailiat-Bangka Belitung. 

Dan ternyataaaa...
banyak tempat-tempat dengan sunset yang kereen, nda musti jauh-jauh ke Kuta yang nun jauh disana. walaupun dari hasil survey saya, belum pernah liat matahari yang bener-bener tenggelam ditengah laut.

Nah, siapa tahu teman-teman yang mau liburan bisa datang ke tempat saya---Dinas Pariwisata Babel harus terima kasih nih sama saya udah bantu Promo :p.

Oke,daripada kelamaan dengerin saya ngoceh, langsung aja deh jelasin satu-satu hasil jepretan saya. Sila...

Pantai Matras 05:26 PM
Pantai ini terletak di Kampung Matras, jika dari terminal Kota Sungailiat dibutuhkan kira-kira 20 menit perjalanan. Pantai ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu terdapatnya aliran air tawar seperti sungai kecil di dekat Pantai dan memang airnya tawar walaupun kadang teraliri air laut itu sendiri --nda sengaja nyicip :p- . Tepian yang landai serta tak banyak bebatuan, pantai ini paling cocok untuk berenang. masalah air, udah pasti jernih dan biru.


05:42 PM

Masih di Pantai Matras. Nah... kebetulan pas datang ke pantai ini, cuaca di Kota Sungailiat emang lagi gak bersahabat, gelombang laut gak bisa diprediksi, gelombang laut yang cenderung tinggi mengakibatkan seringnya terjadi badai salah satunya badai  di pantai ini yang berhasil memporakkan kantung-kantung berisikan pasir di Pantai ini. Padahal setau saya pantai ini baru selesai diperbaiki. walaupun demikian tetep aja  gak mengurangi keindahan langit senja Pantai Matras. 
 
Pantai Batu Belayar 05:23 PM

Pantai Batu Belayar. sesuai namanya di Pantai ini cenderung banyak bebatuan mulai dari ukuran kecil sampai besar nan lebar hingga jika dilihat dari kejauhan dan dalam kondisi laut pasang batu tersebut seperti batu yang sedang berlayar. Yup, Pantai Batu Belayar sendiri berasal dari kata Batu Berlayar. oleh karena dialek Bahasa Melayu Bangka yang cenderung menghilangkan aksen "R" dibeberapa kata, luluhlah huruf  "R" tersebut dan menjadi Batu Belayar. 


 05:31 PM

Sekumpulan bebatuan disekitar Pantai



Pantai ini terletak tidak jauh dari pusat kota Sungailiat. di Pantai ini jangan terlalu ngarepin yang namanya fasilitas seperti tempat wisata  lainnya. Pantai ini masih alami dan memang masih banyak yang belum tau. 
Jika menginginkan suasana yang nyaman dan pemandangan yang bikin mata gak mau merem, ya disini tempatnya.



Nah, bisa dilihatkan batunya emang seperti berlayar.

Karena Senja tak Selalu Jingga




Senja yang terakhir, bukan di Pantai. ini hasil jepretan iseng saya yang lagi diboncengin naek motor. Lembayung dengan warna Jingga yang mendominasi di sekitar Desa Hakok gak berhenti membuat saya terkagum. Maha Besar Allah yang menciptakan alamnya sedemikian indah.

Oke, demikian postingan saya kali ini, dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian dan lagi semoga bisa cepat UPDATE blog ini. sangat diharapkan kritiknya :D Xoxo

Rabu, 17 Oktober 2012

Zépherine Drouhin

Aku hanya satu dari sekumpulan liar
Namun aku adalah lambang kelembutan
Mewangi saat hujan berhenti menjadi embun
Mekar ketika ayam mulai berkokok

Aku tidak tertanam pada tanah kotak-kotak
Aku merambat, menjulur hingga ke atmosfir
Melilit diantara kayu meranti
Menyeruakan aroma 
Berbaur menjadi wewangian memabukan

Jika kau berada pada hutan khatulistiwa
Pergilah ke arah utara
Berjalan dengan pelan dan tajamkan indra penciumanmu
Ikuti itu

Tidak lama setelah itu
Akan kau temui sosok anggun 
Berpakaian lembut bagaikan  Zambrud
Bermahkota manis berwarna Saphire

Kau pasti tercengang melihatku
Hanya melihatku kau pasti tergoda bukan
Ya...kau tak salah lihat
Aku memang sendiri dalam hutan ini

Lihatlah aku, begitu memukau
Mendekatlah...
Aku akan merengkuhmu
Membawamu hingga ke pucuk udara
Menikmati sensasi aromatik khatulistiwa menyejukan

Tentu saja kau takkan menolak bukan?

Dengan tergesa kau berjalan,
Tak kau hiraukan akar meranti yang menyembul keluar
Hati-hati, kau bisa tersandung nanti
Tenang saja, aku tetap disini
Aku takkan kemana-mana apalagi sampai lari

Heh...rupanya kau begitu tergiur ingin segera mendapatkanku
Ingin segera menyesap manisnya maduku
Baiklah...Aku akan melayanimu

Aku memberimu isyarat untuk mulai menyentuhku
Kau pun mulai mendekatkan tanganmu perlahan 
Semakin mendekat 

Kau berhasil mendapatkanku
Kurasakan tanganmu hendak memetik kuntumku dengan paksa
Tapi usahamu sia-sia

Beberapa saat kemudian
Tubuhku sedikit terguncang
Bukan karena angin membelaiku
Tapi itu dari tanganmu
Tanganmu bergetar hebat

Saat aku tahu 
Ternyata tanganmu mengeluarkan suatu cairan berwarna hijau pekat
Kau mulai berfikir 
Apa ini cairan empedu berasal dari tubuhmu

Sayang sekali kau salah besar...
Kau lupa aku berduri
Duri kecil dan halus
Kau begitu bernafsu terhadapku
Dan inilah akibatnya

Kau tidak bisa salahkan mereka,
Merekalah yang melindungiku
Dari segala suatu bentuk keburukan
Termasuk hawa nafsumu yang ambisius

Aku lupa memberitahumu 
Aku beracun
Siapa saja yang tertusuk duriku
Akan mengeluarkan cairan sama sepertimu
Berwarna hijau pekat seperti empedu

Jika kau bisa memperlakukanku
Mungkin tidak akan seperti ini
Aku akan dengan senang hati berserah padamu

Aku lembut
Aku anggun 
Tapi bisa membuatmu terluka

Waspadalah tuan
Tak semua kesindirian itu lemah
Mereka bisa melindungi diri
Layaknya aku...
Karena aku adalah
Zépherine Drouhin